PERIKSA DALAM? Haruskah?

PERIKSA DALAM? Haruskah?

 says biasanya bertanya kepada para ibu tentang apa yang mereka takutkan tentang proses pe PERIKSA DALAM? Haruskah?
Childbirth

Photo © Science Photo Library/Getty Images


di kelas Gentle Birth Balance Group, says biasanya bertanya kepada para ibu tentang apa yang mereka takutkan tentang proses persalinan. Ada beberapa jawaban yang seringkali saya dapatkan di hampir semua kelas :



  1. takut SAKIT saat kontraksi dan melahirkan

  2. takut DIJAHIT

  3. takut SAKIT saat dilakukan pemeriksaan dalam (dan ini seringkali di ungkapkan oleh ibu -ibu yang pernah melahirkan normal sebelumnya)


hingga kemarin ada seorang ibu yang pertama kali hamil bertanya kepada saya “Apakah semua ibu yang mau melahirkan HARUS dilakukan pemeriksaan dalam?”. karena banyak sekali ibu yang merasakan trauma karena itu.


saya bilang kepadanya TIDAK.


Namun….kenyataan di lapangan, YA


sering kali saya merenung dan bertanya tanya dalam hati, di jaman dahulu, sekitar 50 tahun yang lalu, dimana para ibu di Indonesia melahirkan di bantu oleh mbah dukun, mereka tidak pernah dilakukan pemeriksaan dalam (pemeriksaan pembukaan melalui vagina) dan mbah dukun itu tahu kapan dan berapa lama lagi sang ibu melahirkan. tapi kenapa sekarang semua ibu bersalin harus selalu di lakukan pemeriksaan dalam dan itu seringkali TIDAK HANYA SEKALI tapi berkali kali? berarti lebih pintar mbah dukun jaman dulu dong di banding bidan dan dokter jaman sekarang? ya pertanyaan ini yang seringkali menjadi bahan perenungan saya.


bahkan seringkali seorang ibu mengeluh kepada saya bahwa mereka merasa tidak nyaman ketika pemeriksaan dalam tersebut bahkan dilakukan pada saat akhir kehamilan. biasanya dilakukan saat mereka melakukan pemeriksaan kehamilan di umur kehamilan setelah 36 minggu ke atas.


 says biasanya bertanya kepada para ibu tentang apa yang mereka takutkan tentang proses pe PERIKSA DALAM? Haruskah?


Ya benar, Saat ini ada mitos yang diabadikan dalam masyarakat kita bahwa pemeriksaan dalam/pemeriksaan vagina pada akhir kehamilan sangat bermanfaat.


Nah, apa sebenarnya manfaat dan juga kerugian atau resiko dari tindakan pemeriksaan vagina?

Pemeriksaan dalam/pemeriksaan vagina dapat mengukur hal-hal tertentu:



  • Pelebaran atau pembukaan serviks: Seberapa jauh serviks telah membuka.

  • Kematangan: Konsistensi serviks. saat serviks belum matan, rasanya atau konsistensinya akan hampir sama seperti saat Anda meraba ujung hidung Anda, namun ketika serviks Anda sudah ada pelunakan, maka rasanya atau konsistensinya akan seperti saat Anda meraba cuping telinga Anda dan akhirnya saat serviks dinyatakan matang dan siap untuk membuka, adalah Anda akan merasakan konsistensinya seperti seolah olah ketik Anda meraba bagian dalam pipi Anda.

  • Penipisan: Ini adalah bagaimana  serviks menipis. Jika Anda melakukan pemeriksaan dalam dan meraba serviks masih seperti corong dan berukuran sekitar 2 inci atau sekitar 3 s.d 3,5 cm maka itu berarti serviks belum melakukan penipisan, namun ketika panjang serviks tersebut hanya sekitar 1 inci atau 1,5 cm, itu berarti serviks tersebut sudah menipis sekitar 50%. dan ketika Anda hanya merasakan serviks seolah hanya seperti selaput saja berarti serviks benar benar menipis maksimal. dan ini biasanya terjadi di pembukaan di atas 7 cm.karena penipisan terjadi seiring dengan pembukaan serviks dan penurunan kepala janin.

  • Station: ini adalah posisi bayi dalam kaitannya dengan panggul Anda. Seorang bayi yang pada 0 stasiun berarti dia sudah masuk panggul dan terkunci, sementara bayi dalam angka negatif berarti dia masihbelum masuk panggul dan mengambang. lebih jauh lagi ini adalah penjelasan tentang station:


https://www.youtube.com/watch?v=wjup9adM_Zw



 



  •  Posisi bayi: Dengan merasakan “garis jahitan” pada tengkorak bayi, di mana ada empat lempeng tulang yang belum menyatu, ini dapat memberitahu Anda arah dimana bayi tersebut menghadap karena anterior (depan) dan posterior(belakang)  fontanel (bintik lembut)  berbentuk berbeda. sehingga dari pemeriksaan dalam ini Anda akan mengetahui apakah posisi kepala janin optimal atau tidak. dan ini yang akan menentukan lambat atau lancarnya proses pembukaan serviks dan lamanya proses persalinan akan berlangsung

  • Posisi serviks: Serviks akan bergerak dari arah posterior (belakang) ke anterior (depan). ketika Anda melakukan pemeriksaan vagina dan di dapatkan ujung serviks masih “sembunyi” berarti serviks tersebut posisinya masih menghadap ke belakang.


melihat dari manfaat melakukan pemeriksaan dalam /pemeriksaan vagina di atas, sepertinya memang penting dilakukan karena berguna bagi seorang tenaga kesehatan untuk mengetahui sejauh mana sang ibu berproses dalam persalinannya. namun sebenarnya pemeriksaan vagina ini bukanlah sesuatu yang harus di lakukan kepada seorang ibu bersalin, apalagi ibu yang masih hamil trimester akhir.


walaupun beberapa dokter menyatakan bahwa mereka melakukan pemeriksaan vagina ketika klien mereka umur kehamilannya lebih dari 36 minggu dan mereka melakukannya untuk memprediksi apakah sang ibu bisa melahirkan normal atau tidak, sudah siap melahirkan atau tidak, namun sebenarnya Menggunakan menggunakan pemeriksaan vagina untuk memprediksi kelayakan untuk kelahiran normal biasanya tidak terlalu akurat, karena beberapa alasan.


Pertama-tama, proses lancarnya persalinan dan normalnya persalinan tidak hanya di sebabkan oleh matang atau tidaknya, siap atau tidaknya serviks ibu. karena sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi proses persalinan mulai dari adanya dan meningkatnya hormon relaksin dalam tubuh, gerakan panggul, dan masih banyak lagi. saya pernah mempunyai klien yang bercerita kepada saya bahwa saat dia kontrol ke dokter, dia dilakukan pemeriksaan dalam dan dokter menyatakan bahwa serviksnya belum matang,masih kaku dan harus induksi karena saat itu kontraksi sudah mulai ada walaupun belum intens dan sang ibu umur kehamilannya sudah 40 minggu, namun ternyata setelah persalinan dimulai secara alami di klinik saya, proses persalinannya hanya berlangsung 4 jam saja mulai dari serviks yang belum membuka sama sekali hingga bayinya lahir.


Selama persalinan pemeriksaan vagina tidak dapat mengatakan dengan tepat seberapa dekat proses persalinan Anda, sehingga menjaga agar para bidan atau dokter tidak terlalu sering melakukan pemeriksaan vagina merupakan ide yang baik, terutama jika selaput ketuban Anda telah pecah.


Jadi sebenarnya tidak ada yang  alasan yang benar-benar baik untuk melakukan dan dilakukan pemeriksaan dalam atau pemeriksaan vagina secara rutin. karena ternyata tindakan inipun punya  resiko antara lain:



  • Pemeriksaan dalam atau pemeriksaan vagina dapat meningkatkan risiko infeksi, bahkan bila dilakukan dengan hati-hati dan dengan sarung tangan steril, dll mendorong bakteri yang normal ditemukan dalam vagina menuju ke atas  leher rahim.

  • Ada juga peningkatan risiko pecah selaput ketuban. Beberapa praktisi secara rutin melakukan apa yang disebut stripping membran, yang hanya memisahkan kantong air ketuban dari leher rahim. yang mereka pikir bahwa hal itu akan merangsang produksi prostaglandin untuk membantu proses persalinan mulai

  • Dapat mengiritasi serviks

  • bisa menyebabkan trauma pada ibu apabila jika prosedur yang dilakukan dirasakan menyakitkan


Pada akhirnya hanya Anda dan dokter Anda dapat memutuskan apa yang tepat untuk  Anda dalam kehamilan.


salam hangat


Yesie Aprillia


Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts