8 Cara Menemukan Dan Menentukan Posisi Bayi
Seringkali di kelas gentle birth balance dan hypnobirthing, saya mengajari para suami, ibu dan calon nenek untuk mengerti dan memahami kondisi janin mereka, bahkan mengetahui serta mampu menentukan posisi bayi.
Sehingga mereka bisa mengetahui dengan jelas bagaimana posisi janinku, bagaimana detak jantungnya, normal apakah tidak detak jantungnya, sehingga mereka akan lebih memahami lagi, tentang apa yang akan mereka lakukan, “apabila posisi bayiku belum optimal, apa yang aku lakukan untuk mengoptimalkannya?”
“Apakah janinku detak jantungnya baik?” sehingga ketika suatu hari gerakan janin berkurang, sang suami dan keluarga bisa langsung mendeteksi apakah ada yang salah? Karena kasus ini sering sekali terjadi, banyaks ekali para ibu yang panic tergopoh gopoh ke Poli Kandungan untuk memeriksakan kondisi janinnya ketika janinnya >2 jam tidak bergerak.
Dan ketika dilakukan pemeriksaan ternyata semuanya baik dan dalam batas normal. Namun sebaliknya karena tidak memahami posisi bayi dan apa yang terjadi sehingga seorang ibu tidak menyadari bahwa bayinya tidak bergerak dan bahkan meninggal di dalam kandungan.
Nah hari ini saya akan berbagi tips untuk Anda agar bisa menemukan dan menentukan posisi bayi Anda
Tanda sehat
- Hanya ada satu bayi di dalam rahim
- Kepala bayi ada di bawah pada saat mendekati kelahiran
Tanda “butuh perhatian lebih”
- Bayi sungsang (kaki atau pantat berada di bawah) pada saat mendekati kelahiran.
- Posisi bayi melintang pada saat mendekati kelahiran.
- Ibu mengandung bayi kembar.
Ada dua cara untuk mengetahui posisi bayi : merasakan perut ibu dan mendengar detak jantung bayi di tempat yang paling keras suaranya. Anda mungkin membutuhkan kedua cara itu supaya bisa lebih yakin tentang posisi bayi.
Merasakan perut ibu
Mungkin akan sulit untuk mengetahui posisi bayi sebelum usia kehamilan mencapai enam atau tujuh bulan tetapi tetaplah mencoba. Apa yang anda rasakan mungkin tidak masuk akal sekarang,tetapi bisa jadi masuk akal ketika anda merasakan perut ibu lagi pada pemeriksaan berikutnya.
Akan lebih mudah untuk menemukan posisi bayi pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Bagaimanapun, makin anda banyak berlatih dan merasakan posisi bayi,anda akan makin ahli dalam melakukannya.
Untuk memulainya, bantulah ibu supaya berbaring terlentang dan letakkan bantal di bawah lututnya dan kepalanya. Pastikan bahwa ibu merasa nyaman saat berbaring.
Kemudian,rasakan perut ibu. Ada tiga hal yang perlu anda periksa:
- Apakah bayi pada posisi vertical (dari atas ke bawah)?
- Apakah bayi menghadap ke muka atau belakang?
- Apakah kepala bayi ada di bawah atau pantatnya yang di bawah?
Apakah posisi bayi vertical ?
Sebagian besar bayi berada di posisi vertical saat kehamilan mencapai usia 32 minggu. Untuk mengetahui apakah bayinya vertical atau tidak, pegang kedua sisi perut ibu dengan kedua telapak tangan anda. Tekan dengan hati-hati,pertama dengan satu tangan dan kemudian dengan tangan yang lain.
Periksalah bentuk bayi dengan hati-hati. Akan menjadi sulit untuk merasakan posisi bayi jika ibu mempunyai otot perut yang sangat kuat atau jika ibu mempunyai banyak lemak di perutnya.
Jika anda mengalami kesulitan untuk merasakan posisi bayi, mintalah ibu untuk mengambil napas panjang dan kemudian menghembuskan dengan pelan-pelan dan untuk membuat tubuhnya santai saat anda memeriksa posisi bayinya.
Apakah bayi menghadap ke arah depan atau belakang ibu ?
Selanjutnya,rasakan perut ibu untuk mencari sebuah bentuk besar dan keras(punggung bayi). Jika anda tidak bisa merasakan punggung bayi, carilah bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang banyak.Satu bentuk yang besar dan keras mungkin adalah tubuh bayi yang menghadap ke punggung ibu.
Jika anda tidak bisa merasakan adanya satu gumpalan besar tetapi bisa merasakan banyak gumpalan-gumpalan kecil,anda mungkin merasakan tangan dan kaki bayi. Tubuh bayi mungkin menghadap ke arah muka ibu.
Apakah kepala bayi atau pantat bayi yang ada di bawah ?
Begitu kehamilan mencapai bulan terakhir menjelang kelahiran,kebanyakan bayi terbaring dengan kepala mereka mengarah ke leher rahim. Ini disebut posisi kepala bawah. Posisi kepala bawah merupakan posisi yang paling mudah untuk bayi dilahirkan.
Jika kepala bayi berada di atas dengan pantat mengarah pada vagina (lubang untuk melahirkan bayi),ini disebut posisi sungsang.
Pada usia kehamilan yang ketujuh atau delapan bulan, kepala bayi biasanya sudah bergerak turun ke dalam rongga tulang pinggul ibu. Begini caranya untuk merasakan kepala bayi:
- Dengan menggunakan jari-jari,carilah letak tulang kelamin ibu. Anda dapat merasakannya tepat di bawah rambut vagina ibu. Mintalah ibu untuk mengambil napas panjang dan kemudian menghembuskannya dengan pelan-pelan. Saat ibu menghembuskan napasnya,tekan tepat di bagian atas tulang kelamin ibu. Tekan dengan kuat tetapi lembut dan berhentilah menekan kalau ibu merasa sakit.
Jika anda merasakan satu bentuk yang bulat dan keras dan anda bisa menggerakannya ke kiri dan ke kanan sedikit,mungkin ini adalah punggung atau bagian samping dari kepala bayi.
Jika anda tidak merasakan apa-apa di perut bagian bawah ibu, posisi bayi mungkin menyamping.
Jika bentuknya tidak benar-benar bulat,itu mungkin muka bayi atau pantat bayi. Atau kadang-kadang pantat bayi ada di atas,tetapi kepalanya tidak lurus ke bawah.
Kepala bayi mungkin menekuk ke samping atau dagunya mungkin menghadap ke atas. (ini bisa jadi tanda bahwa bayi mungkin tidak muat jika harus melewati pinggul ibu pada saat dilahirkan nanti).
- Jika bagian bawah bayi tidak berada terlalu di bawah pinggul ibu, cobalah untuk memindahkan bagian tersebut sedikit demi sedikit dari samping.
Jika dengan menggerakkan bagian bawah bayi itu bisa memindahkan seluruh punggungnya,maka bayi itu mungkin sungsang. Jika punggungnya tidak bergerak,maka kepala bayi itu ada di bawah.
- Sekarang,rasakan bagian atas rahim ibu. Apakah terasa bulat dan keras seperti bentuk kepala? Ataukah berbeda bentuknya? seperti pantat, punggung, atau kaki? Jika bentuk bagian atas rahim terasa lebih seperti kepala daripada bagian yang ada di perut bawah ibu, bayinya mungkin sungsang.
- Letakkan satu tangan di bagian punggung bayi. Pada saat yang sama, dengan tangan anda yang lain,tekan bagian paling ujung bayi ke samping dengan hati-hati.
Jika seluruh bagian punggung bergerak ketika anda menggerakkan bagian ujungnya, posisi bayi di dalam rahim mungkin kepalanya ada di bawah.
Jika punggungnya tidak bergerak ketika anda menggerakkan bagian atas bayi, anda mungkin sedang menggerakkan kepala(karena leher bisa menekuk, sementara punggungnya akan tetap pada tempatnya). Jika yang anda gerakkan adalah kepala, maka bayi itu posisinya sungsang.
Saat anda merasakan perut ibu,cobalah untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan posisi bayi. Bayangkan dimana letak tangan dan kaki bayi. Bayangkan bagaimana masing-masing posisi akan dirasakan oleh ibu saat bayi menendang.
Kemudian tanyakan pada ibu dimana dia merasakan tendangan yang paling kuat dan dimana yang paling lemah. Mungkinkah posisi tangan dan kaki bayi ada di situ? Jika tidak,mungkin perkiraan anda tentang posisi bayi belum benar
Nah ini dalah tehnik Belly Mapping yang akan saya bahas di artikel berikutnya!
Ketika anda memeriksa posisi bayi, anda mungkin merasakan adanya dua kepala atau dua pantat. Ini berarti, ibu mungkin punya bayi kembar.
Dengarkan detak jantung bayi
Detak jantung bayi memberi penjelasan tentang letak bayi di dalam perut ibu dan tentang kesehatan dan kesejahteraan janin. Pada dua bulan terakhir menjelang kelahiran, di ruangan yang sepi,seringkali anda bisa mendengar detak jantung bayi dengan cara meletakkan telinga anda di perut ibu.
Detak jantung bayi akan lebih mudah didengar jika anda mempunyai fetoskop atau stetoskop. Namun apabila Anda tidak mempunyai fetoskop, dengan telinga telanjangpun Anda sebenarnya bisa mendengarkan detak jantung janin, apalagi ketika kehamilan sudah menginjak lebih dari 36 minggu
Detak jantung bayi biasanya kecil dan cepat. Mungkin akan terdengar seperti detak jam yang diletakkan di bawah bantal hanya saja lebih cepat. Detak jantung bayi biasanya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan detak jantung orang dewasa yang sehat,biasanya 120 sampai 160 detak per menit.
Catatan: jika anda mendengar bunyi seperti desisan (ssiiiiuuu-siiiuu-ssii-uu), anda mungkin mendengarkan detak atau denyutan yang ada di tali pusar. Bunyi pusar menjelaskan seberapa cepat jantung berdetak, tetapi pusar tidak bisa membantu anda mengetahui posisi bayi. Jika detak jantung terdengar lemah, anda mungkin mendengarkan detak jantung ibu dan bukan detak jantung bayi. Cobalah untuk mendengarkan di beberapa bagian yang berbeda di perut ibu.
Menemukan detak jantung bayi
Buatlah perkiraan bagaimana posisi bayi, baru kemudian mulai mendengarkan detak jantung bayi di bagian yang menurut perkiraan nada adalah letak detak jantung bayi. Anda mungkin harus mendengar di beberapa bagian sebelum akhirnya anda menemukan titik dimana detak jantung abyi terdengar paling keras dan jelas.
Menemukan posisi bayi dengan cara mendengar detak jantungnya
Apakah detak yang paling keras keras ada di atas atau bawah pusar ibu?
Kadang-kadang ketika bayi menghadap ke perut ibu, akan lebih sulit untuk menemukan letak detak jantungnya karena terhalang oleh kaki dan tangan bayi. Cobalah untuk mendengar di bagian samping ibu atau langsung di bagian tengah perut ibu untuk mendengarkan detak jantungnya.
Kalau bisa,buat catatan tentang letak anda mendengarkan detak jantung bayi dnegan gambar sederhana.
Dalam catatan ini misalnya,bayi tidak berpindah ke posisi kepala di bawah sampai mencapai tujuh bulan usia kehamilan. Setelah itupun bayi bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya sehingga tanda X berpindah dari sisi kiri ke kanan perut ibu dan kemudian kembali ke posisi semula. Pergerakan semacam ini adalah normal.
Memeriksa kecepatan detak jantung bayi
Tanda sehat
Detak jantung bayi antara 120 sampai 160 detak per menit.
Tanda bahaya
Bayi yang jantungnya berdetak di bawah 120 atatu di atas 160 per menit mungkin mempunyai masalah. Bayi yang jantungnya berdetak kurang dari 100 atau lebih dari 180 membutuhkan pertolongan medis.
Ikuti langkah-langkah berikut untuk memeriksa kecepatan kecepatan detak jantung bayi:
- Gunakan jam atua arloji yang mempunyai jarum detik seperti kalau anda memriksa denyut nadi ibu. Jika anda tidak punya jam atau arloji,bandingkan detak jantung bayi dengan denyut nadi anda saat anda santai atau tenang. (andapun bisa juga membuat jam sederhana dari bahan yang ada di rumah). Detak jantung bayi seharusnya dua kali lebih cepat daripada denyut nadi anda.
- Hitung jumlah detak dalam satu menit. Jika anda kesulitan untuk melihat jam sementara menghitung detak jantung,mintalah orang lain untuk memberi tanda mulai dan berhenti menghitung. Jika detak jantung bayi sepertinya terlalu lambat, rasakan denyut nadi ibu saat anda mendengar detak jantung bayi. Jika denyut nadi ibu dan jantung bayi sama kecepatannya, anda keliru karena hanya mendengar denyut ibu.
- Catat dimana tempat anda mendengar denyut jantung dan seberapa kecepatannya.
Jika detak bayi lebih dari 160 per menit, tunggulah untuk beberapa menit dan kemudian periksa lagi. Kadang-kadang,detak jantung lebih cepat saat bayi bergerak. Jika detak janntung bayi tetap di atas 160 (terutama jika sampai 180 atau lebih) ibu mungkin mengalami infeksi. Periksalah apakah ibu mempunyai denyut nadi palsu atau ibu menderita demam.
Jika detak jantung bayi lambat, bayi mungkin dalam kondisi bahaya. Jika detak jantung antara 100 sampai 120 per menit, cobalah untuk menggerakkan bayi sedikit keluar. Mungkin bayinya sedang tidur. Periksalah apakah detak jantungnya lebih cepat ketika bayi sudah bangun.
Jika detak jantung lebih lambat dari 100 per menit, carilah pertolongan medis. Bayi dalam kondisi bahaya! Di rumah sakit, ibu mungkin harus melahirkan dengan cara Caesar untuk membantu bayinya lahir premature.
Catatan: detak jantung yang tenang belum tentu berarti bayinya lemah. Mungkin dada bayi atau punggung bayi terletak jauh dari telinga anda atau suara detak sulit menembus perut ibu. Sebagai contoh misalnya perut ibu tebal karena ibu gemuk.
Nah selamat mencoba semoga bermanfaat
Salam hangat
Yesie Aprillia