kenali dan atasi Demam pada Anak

kenali dan atasi Demam pada Anak

Demam adalah kondisi saat suhu tubuh kita meningkat di atas suhu normalnya, yaitu di atas 380 C. Sementara itu, suhu tubuh normal manusia berkisar 36,20 -37,40 C.


Anak bisa demam karena ada pengatur suhu super canggih sedunia di dalam otak. Saya sebut super canggih karena pengatur suhu ini mampu merespons hingga 0,010 C perubahan di permukaan tubuh kita. Pengatur suhu tubuh ini disebut hypothalamus. Dialah thermostat di dalam tubuh manusia yang bertanggung jawab memantau dan mengendalikan suhu tubuh. Suhu tubuh rata-rata kita dipertahankan oleh hypothalamus pada suhu 370 C.


Demam terjadi sebagai respons tubuh terhadap masuknya sesuatu yang dianggap “asing” (misalnya kuman: virus atau bakteri) oleh tubuh sehingga merangsang makrofag untuk membentuk molekul kimia kecil yang bernama zat Pirogen-Endogen (PE). Zat inilah yang kemudian bekerja pada hypothalamus dengan bantuan enzim cyclooxigenase pembentuk prostaglandin. Protaglandin-lah yang kemudian menyalakan thermostat hypothalamus hingga terjadi kenaikan suhu di atas setting normal, yaitu diatas 380C yang kemudian menjadi demam.


Penyebab demam itu bermacam-macam. Bisa disebabkan oleh infeksi, misalnya infeksi virus, bakteri, atau jamur dan non-infeksi, seperti tumbuhnya gigi geligi (teething), alergi, atau keganasan.


Apa yang sebaiknya saya lakukan kalau anak demam di rumah?


Lakukan beberapa hal berikut jika si kecil sedang demam di rumah.



  • Tidak perlu panik. Ukurlah suhu tubuh anak menggunakan termometer agar hasil pengukuran lebih objektif, bukan dengan “tanganmeter”

  • Usahakan agar anak tidur atau istirahat sehingga proses metabolisme dalam tubuhnya menurun.

  • Cukupi kebutuhan cairan dan dan tetap lanjutkan pemberian ASI ketika demam. Beri air putih dalam jumlah lebih besar kepada anak. Hal ini guna mencegah dehidrasi karena penguapan tubuh meningkat saat demam.

  • Pastikan suhu ruangan tidak panas. Pasang kipas angin agar aliran udara terjaga.

  • Pakaikan anak baju yang tipis agar panas dalam tubuh anak mudah menguap. Bukan sebaliknya, dipakaikan jaket atau diselimuti tebal, perlakuan ini tidak efektif.

  • Bantu anak dengan mengompres air hangat karena akan sangat membantu penurunan suhu tubuh.

  • Perhatikanlah keadaan umum atau tingkah laku anak selama demam. Ini penting, jika anak masih bisa asyik bermain dengan teman-temannya, bisa ketawa-ketawi (bercanda) dengan kita, atau loncat sana-sini seperti hari-hari biasanya sebelum demam maka bunda tak perlu cemas. Pasalnya, demam pada dasarnya memang tidak berbahaya. Tujuan utama pemberian oabt penurun demam untuk mengurangi ketidaknyamanan pada bayi dan balita serta memberikan efek lain berupa penurunan suhu tubuh.

  • Lakukan skin to skin pada bayi. Skin to skin adalah kontak langsung antara kulit tubuh bunda atau ayah dengan kulit anak. Caranya dengan melepaskan baju anak dan menempelkan pada dada ayah atau bunda yang terbuka kemudian dapat diselimuti kain yang tipis. Perlakuan ini cukup efektif menurunkan suhu tubuh anak yang demam lho.

  • Anak diajak berendam dalam air hangat. Caranya dengan mengajak anak berendam dalam bak berisi air hangat. Posisikan anak dalam keadaan duduk kemudian kompres anak dengan washlap atau kain pada kepala, bahu, dada, dan punggung. Durasi berendam selama 15-30 menit dan jaga air tetap hangat.

  • Anda bisa menggunakan essential oil tertertu, misalnya pepermint atau lavender (merk young living) yang di oleskan di telapak kaki dan sepanjang tulang belakang ==> anda bisa mengencerkan terlebih dahulu menggunakan minyak zaitun.


 


Orang tua harus membawa anak demam ke dokter jika menemukan satu beberapa gejala yang di bawah ini:



  1. Anak menjadi sangat iritabel atau menangis terus-menerus dan tidak dapat ditenangkan.

  2. Sudah ada tanda dehidrasi, seperti gelisah, muntah, diare, menjadi malas menyusu, malas minum air, dan menolak makan.

  3. Anak menjadi lemas, lesu, dan jika dibangunkan hanya ingin tidur terus-menerus. Hal ini merupakan tanda mulai terjadi penurunan kesadaran.

  4. Anak menjadi kejang lebih dari 5 menit

  5. Ada sesak napas.


semoga bermanfaat


Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts