Melahirkan Darurat

Melahirkan Darurat

Tanggal 09 bulan 09 merupakan hari yang istimewa bagi kami . ya karena tanggal 09-09 adalah hari ulang tahun Bidan Kita.


Tanggal 09-09-09 jam 09…. Bidan Kita lahir….dengan sebuah harapan dan doa agar bidan kita mampu menjadi “terang” dan “garam” dunia, terutama bagi para ibu dan bayi. Cita cita saya adalah SEMUA IBU & AYAH MERASAKAN NYAMANNYA MELAHIRKAN , SEMUA BAYI YANG LAHIR DIDUNIA INI JUGA MERASAKAN NYAMAN DAN LAHIR DENGAN DAMAI DAN CINTA.


Tanggal 09-09-14 jam 09 ….Seorang bayi mungil lahir di tangan Bidan Kita di tempat yang tidak biasa yaitu di Mushola di bawah studio yoga.


Lhoh!!! Kok bisa? Bagaimana ceritanya?


 


Namanya Mbak Oda Jeki dan mas Punta. Beliau tinggal di Magelang. Ini adalah kehamilan anak ke dua, kisah persalinan anak pertama mbak oda memang lancar tidak terlalu traumatis, namun memang ada cerita yang tidak nyaman saat persalinan dimana dia melahirkan di RS tanda pendampingan dari suami karena kebetulan suami bekerja di kota lain saat itu, dimana ketika proses persalinan, dia di episiotomi oleh dokter tanpa permisi, kemudian dimana tidak ada proses IMD dan produksi ASI nya terganggu sehingga proses menyusui tidak berjalan dengan lancar.


Di persalinan ke dua, mbak Oda ingin lebih mempersiapkan diri dan memmperbaiki “kesalahan-kesalahan” yang dia lakukan dahulu. Dia ingin mendapatkan pengalaman istimewa dan positif saat bersain nanti. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk ikut semua program yang ada di Bidan Kita dan berencana untuk melahirkan di Bidan Kita. Bahkan awalnya dia berencana untuk melahirkan di rumah (home birth) dengan pendampingan kami.


Jadi Plan A = Home Birth di magelang


Plan B = Melahirkan di Bidan Kita


Plan C = melahirkan di RS di Jogja


Plan D = jika sangat terpaksa baru melahirkan di RS di Magelang tempat Kak Karan (Anak Pertamanya) dahulu lahir.


 


Awalnya mas Punta (suaminya) tidak terlalu suka dan bahkan tidak menyetujui rencana ini, karena mas Punta masih beranggapan bahwa proses pmelahirkan itu yang penting hamil sehat kemudian rutin periksa ke dokter, minum vitamin, lalu saat melahirkan tinggal ke dokter atau ke bidan atau ke RS yang paling dekat lalu melahirkan, mau normal atau Sc yang penting bayi lahir selamat ibu juga selamat. PRAKTIS! Itu saja.


Beliau masih tidak habis pikir untuk apa jauh jauh ke Klaten ke Bidan Kita untuk ikut kelas, dan periksa disana? Kayak seolah olah di Magelang tidak ada RS atau Klinik yang bagus aja, ngapain harus jauh jauh ke Klaten.


Itu yang mas Punta rasakan dan pikirkan saat itu.


 


Nah, karekter mas Punta adalah, beliau orang yang mudah sekali panik, apalagi jika berkaitan dengan keluarganya, apalagi anak dan istrinya yang sangat dia cintai. Sehingga saat ide melahirkan di rumah atau melahirkan di Bidan Kita itu muncul dari mulut mbak Oda, maka mas Punta tidak habis pikir, bagaimana dnegan jarak? Bagaimana jika kebrojolan di jalan? Bagaimana jika ini? Bagaimana jika itu?


 


Namun, karena di persalinan anak pertama , beliau tidak mendampingi istri saat bersalin, maka di kehamilan kedua ini, bagaimanapun keadaan dan kondisinya, mas Punta benar benar berniat untuk mendukung istrinya. Sehingga mau tidak mau beliau mengantar istrinya untuk periksa dan mengikuti kelas di Bidan Kita.


 


Bermuka masam! Ya itu yang saya rasakan ada pada mas Punta saat beliau masuk ke ruangan relaksasi dan mengikuti kelas Gentle Birth Balance & Hypnobirthing untuk pertama kalinya. Namun setelah ngobrol banyak, kemudian saling bercerita, ternyata hari itu adalah awal dari semua perubahan hidup pada diri mas Punta. sejak itu beliau justru yang sangat suport sekali kepada istrinya. benar benar support hingga hal sekecil apapun.


 


Beliau akhirnya mau belajar dan mengikuti saran saran kami, bahkan hal yang sangat terlihat adalah, mas Punta menjadi tidak mudah panik saat terjadi suatu masalah apapun di keluarganya.  Ya…kurasa ini pertanda baik!


 


Tanggal 09-09-14 jam 03:21 mbak Oda mengirim WA kepada saya dan menceritakan kondisinya bahwa dia sudah merasakan kontraksi. Semalam, namun setelah pagi hari, kontraksi itu hilang dan berkurang. Saat itu beliau memutuskan untuk periksa ke Bidan terdekat untuk mengetahui apakah sudah terjadi pembukaan atau belum sehingga jika memutuskan ke Bidan Kita tidak terlalu lama tinggal di Klaten.  Jam 04:00 beliau periksa di bidan terdekat dan dinyatakan belum pembukaan.


Jam 06: 09 beliau menghubungi saya lagi dan bercerika jika belum ada pembukaan, maka saya anjurkan untuk ke jogja sekalian ikut yoga (karena kebetulan tiap hari selasa jam 09 :00 saya ngajar yoga di studio yoga, hotel puri artha) niat saya adalah setelah saya periksa, syukur syukur sudah pembukaan, maka kita bisa yoga lalu setelah itu bisa menuju Bidan Kita. Karena saat itu saya bilang bahwa saya tidak mungkin mendampingi persalinan mbak Oda di magelang karena ada beberapa ibu yang sudah hendak melahirkan juga di bidan Kita beberapa hari ini, sehingga otomatisa saya tidak bisa meningkalkan Bidan Kita.


 


Nah ternyata ada kejutan lain…dan ada rencana indah lain…


Jam 08:50 mbak Oda sudah sampai di hotel puri artha , dan suaminya telp saya kalau ketubannya pecah. Langsung saya turun dan menjemput mbak Oda.


(posisi studio yoga adalah di atas /lantai dua)


Dan saya temui mbak oda dalam posisi jongkok di lorong hotel, jalan menuju studio.


Kontraksi sudah sangat intens saat itu, saya menduga mungkin sebentar lagi melahirkan. Sempat saya berfikir akan segera membawanya pulang ke bidan kita, namun feeling saya mengatakan, untuk memeriksa dahulu kondisinya (kebetulan sengaja saya membawa hand scoen/sarung tangan, karena memang niatnya akan memeriksa mbak Oda setelah yoga)


Karena ruangan yang kosong yang terdekat dan tersedia saat itu adalah Mushola, maka saya memutuskan untuk memeriksanya di mushola, karena untuk menaiki tangga, menuju studio yoga mbak oda sudah tak sanggup.


 


Dan ternyata saat saya periksa, kepala sudah terlihat di bibir vagina…


Oh…okay….ternyata di adek bayi memilih untuk dilahirkan di Mushola. Langsung saya meminta Erni (asisten saya) untuk meminjam beberapa selimut dan handuk.


Dan sambil di pangku suami, 10 menit kemudian bayi mbak Oda lahir dengan sangat nyaman, penuh senyum di sepanjang proses.


 


Oeeekkkk…..tangis lembutnya pecah beberapa saat setelah lahir buat menyapa dunia.


Ya…..tanggal 09-09-2014 jam 09…lahirlah baby dengan lembut sekali di Mushola Studio Yoga Hotel Puri Artha Jogja.


Ya….sari peristiwa ini, kembali saya di ingatkan di hari ulang tahun kami, bahwa Bayi punya waktu sendiri untuk lahir. Ketika dia sudah siap untuk dilahirkan, dia akan memilih kapan, dimana dan dibantu oleh siapa bahkan dengan cara apa dia melihat dunia ini.


sempat terlintas dalam pikiran saya saat itu…ini bagaimana kalau perdarahan?! sedangkan saya tidak ada obat sama sekali.


akhirnya saya cuman massage rahimnya, sambil pejamin mata bentar dan coba bicara sama rahim…agar dia langsung kontraksi dan darah berhenti. alhasil….darah hanya sedikiiiitttt sekali. kalau di takar mungkin hanya 50-100 cc. benar benar luar biasa tubuh kita ya….


 


Kembali saya diingatkan betapa proses persalinan dan kelahiran setiap orang itu sangatlah unik.


 


Dan satu hal yang sangat saya ingat adalah, mas Puntapun begitu tenangnya mendampingi istrinya melahirkan di tempat yang biasa, dengan peralatan yang seadanya.  Sebuah prestasi yang luar biasa menurut saya.


 


Mengapa sebegitu mudahnya proses persalinan?


Mengapa sebegitu nyamannya orang bisa melahirkan?


Ya…semua ada doa dan upayanya.


Semua tidaklah instan


Semua bukanlah bermodan keberuntungan.


Mari berdayakan diri Anda.


Andapun bisa melahirkan selancar dan senyaman itu .


Namun itu butuh niat yang kuat, doa dan upaya yang luar biasa.


Mau seperti apa proses persalinan Anda….


Mau seperti apa cara Anda menyambuh buah hati Anda untuk pertama kalinya


Itu semua tergantung dengan Anda.


 


KNOWLEDGE is POWER!


Salam Hangat


Yesie


Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts